Saturday, June 9, 2007

Jeritan Hati

Suatu malam di Pantai Losari

Di sudut kota Macazzart yang sepi
yang ditemani oleh kesunyian malam dan dinginnya hembusan air laut
Aku duduk seorang diri di Plataran Pantai Losari
yang beratapkan bintang di langit dan beralaskan keramik anjungan
Sesekali aku menatap indahnya bintang di langit dan mendengar nyanyian burung yang berkicau
Namun, indahnya bintang dan merdunya suara burung itu,
Tak mampu menghibur Kesepian Hati ini
yang telah ditinggal pergi oleh sandaran hatinya
Hati ku bertambah sedih menjadi perih....
Ketika kelopak mata ku menangkap bayangan kedua pasangan muda -mudi
yang lagi asyik menikmati romantisnya malam yang semakin berlalu
Aku hanya diam bak seorang bisu yang dilumuri rasa sepi
Akhirnya aku hanya bisa memohon kepada Sang Pemilik Rasa Cinta dan Kasih ILLAHI RABBI
agar menolong dan membebaskan ku dari kejamnya kesepian hati ini
Untuk itu ku mohon kepada bintang di langit agar jatuh dan tenggelam di dasar Pasifik bersama hati ini
Dan kepada sang Raja Udara, Elang tuk beritakan Kesepian Hati ini kepada dia,
Sang Penawar bagi Luka Lara dan
Sang Penghibur bagi Kesepian

Anjungan Pantai Losari, tepat pukul 01.45 dini hari Minggu,10 Juni 2007
Waktu itu beta seng ada uang sama sekali deng blum makan
beta bajalan kaki dari Losari Sampe Macazzart Trade Center (MTC)

By: Ajis ( Komunitas Halte Kayu)
Persinggahan Nurani Bertabur Cinta



1 comment:

febry said...

Gak ada duit dan belum makan, kok bisa sampai Pantai Losari?
Kok gak diupdate tulisannya?