Wednesday, August 20, 2008

REFLEKSI KEMERDEKAAN IBU PERTIWI

Merdeka bukan berarti bebas dan keluar dari penjajahan Fisik tapi merdeka adalah bebas dari semua belanggu penindasan....


Tepat tanggal 17 Agustus 2008 dan jarum jam menandakan pukul 10.00 Wita Dentuman tembakan detik - detik proklamasi mengudara di atas Istana Merdeka. kucuran air matapun tak dapat dibendung oleh ratusan veteran yang duduk di bagian VIV Istana Merdeka. Sesekali terlihat sapuk tangan keluar dari saku para pejuang proklamasi itu, untuk mengusap air mata yang turun seakan tak mau henti. Air mata para veteran pun semakin berlinang, ketika ayat - ayat proklamasi menggema di area istana yang dibacakan oleh Hidayat Nur Wahid Ketua MPR RI. Namun, wajah - wajah para pejuang "45" itu sontak berubah menjadi bahagia dengan semangat yang mengguncang tatkala pengibaran Sang Saka Merah Putih dikibarkan yang diiringi dengan lagu indonesia raya.

Bangsa yang memiliki 220 juta jiwa ini harus sadar dan sepakat untuk bertanya, Ada apa dengan Air mata para Veteran itu?? Apakah air mata itu hadir karena mengingat proses kemerdekaan yang direbut dengan darah dan air mata serta nyawa ribuan pejuang? Ataukah karena melihat kemerdekan yang diisi dengan Penggusuran, Kenaikan harga BBM, Gizi buruk, Mahalnya ongkos pendidikan ataukah dengan telah tergadaikan harga diri bangsa ini dengan Tenaga Kerja Indonesia yang disiksa di luar negeri hingga dideportasi.

Mungkin para Veteran itu menyesal, kepada pemuda penerus kemerdekaan ini. Kemerdekaan yang diraih dengan pengorbanan jiwa dan raga tidak dilanjutkan dengan pembangunan malah bangsanya sendiri dibinasakan, ditindas hak - haknya dan dijual kekayaan alamnya kepada negara-negara yang dulu menjajah bangsa ini (FREPORT Amerika Serikat, INCO Kanada, EXON MOBILE Amerika Sesikat dll). Bukankah pesan para pendahulu kita yang tercermin dalam pancasila yaitu "keadila sosial bagi seluruh rakyat indonesia" perlu direalisasikan.

Lantas sebagai anak bangsa pelanjut kemerdekaan, patut kita bertanya Apakah negara ini sudah merdeka?? Karena Merdeka bukan berarti bebas dari penjajahan secara fisik tetapi Merdeka adalah kebebasan dan kedaulatan penuh yang diperolah suatu negara yang didalam pembangunannya tidak ada penindasan dan pengabaian hak - hak rakyat. Nah, Merujuk pada defenisi itu, Pantaskah ibu pertiwi dikatakan merdeka??. Karena begitu banyak penyimpangan dan penindasan terjadi di bumi pertiwi ini. Bahkan di usianya yang beranjak tua, Ibu Pertiwi melahirkan: Utang Luar Negeri 1.250 Triliun, 40 juta rakyat miskin dari 220 juta jiwa, Privatisasi merajalela, dan Mengekspor Ribuan Tenaga Kerja.

Akhirnya, Sudah betul lagu dengan judul "Dari Sabang sampai Merauke."....diubah menjadi
Berjejar Kemiskinan
Sambung Menyambung Menjadi Satu
Itulah INDONESIA
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tinggi Penindasan
Itulah INDONESIA...

Mungkin itulah sedikit refleksi dan koreksi makna kemerdekaan yang diungkapkan berdasarka realitas yang ada. Sebagai anak cucu ibu pertiwi rasa bangga dan hormat patut kita sampaikan kepada para pejuang kemerdekaan, baik yang telah gugur mendahului kita maupun yang masih hidup. Perjuangn yang kalian (para pejuang 45) lakukan akan kami lanjutkan dengan mempertahankan kemerdekaan ini dengan mengisi pembangunan. So.. kepada Pemuda yang dipundak kita tongkat estapet kemerdekan diamanahkan, jangan mengotori tongkat estafet itu.

Hidup Indonesia.. Indonesia Jaya .. Indonesia bahagia...

No comments: